Rabu, 28 Maret 2012

Harga BBM Naik, IPM Jabar: Pemerintah Lebih Berpihak pada Asing




REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Jawa Barat menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Kenaikan harga BBM dinilai akan sangat menyengsarakan rakyat kelas bawah. 

''Kenaikan BBM bukan solusi yang tepat. Secara tegas, PW Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat menolak keras kenaikan harga BBM,'' ujar Ketua Advokasi PW IPM Jawa Barat, Neni Nurhayati dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id.

PW IPM Jabar memandang kenaikan harga BBM merupakan kebijakan yang dibuat untuk mengurangi subsidi BBM dan menyerahkan harga BBM sesuai harga pasar. ''Hal tersebut sejalan dengan kepentingan Pemodal Internasional dalam mendorong agenda “liberaliasi sector energi (Migas dan Listrik)” di Indonesia. Kebijakan ini ditujukan untuk mendominasi sektor energi nasional dari hulu ke hilir,'' ungkap Neni.

Dalam pernyataan sikapnya, PW IPM Jabar menyatakan menolak kenaikan harga BBM yang merupakan kebijakan liberalisasi, privatisasi, komersialisasi dan korporatisasi sektor energi di Indonesia yang merupakan pelanggaran konstitusi (UUD 1945) dan tidak berpihak kepada rakyat.

''Mendesak Pemerintah melakukan renegosiasi kontrak-kontrak Migas yang merugikan perekonomian Nasional,'' cetus Neni. PW PIM Jabar juga mendesak pemerintah melakukan renegosiasi penghapusan/pengurangan pembayaran utang luar negeri dengan pihak kreditor bilateral dan multilateral.

IPM Jabar juga mendesak Pemerintah dan DPR melakukan efisiensi belanja negara untuk kebutuhan birokrasi dalam APBN. ''Mendesak Pemerintah dan DPR melakukan revisi UU Migas dan UU Energi agar sesuai dengan Konstitusi. Maksimalkan penggunaan energi yang merakyat, murah dan massal seperti tenaga air, angin, matahari, gelombang laut, biogas, dan lain-lainnya.''
Redaktur: Heri Ruslan
Sumber: siaran pers
Diambil dari: Republika

Sabtu, 10 Maret 2012

IPM : Perketat Pengawasan Ujian Nasional


REPUBLIKA.CO.ID,  BANDUNG -- Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Jawa Barat mendesak agar pemerintah meningkatkan  pengawasan penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) 2012.  Menurut Ketua Advokasi Pimpinan Wilayah IPM Jawa Barat, Neni Nur Hayati, pengawasan yang lebih ketat diperlukan untuk menghindari terjadinya kecurangan, baik dari pihak sekolah maupun siswa.

“Pengawasan adalah tindakan yang efektif guna meminimalisir kecurangan, baik di sekolah maupun di luar,'' ungkap Neni dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Sabtu (10/3). UN 2012 rencananya akan digelar pada 16 – 19 April mendatang. 

Menurut dia, penyelenggaraan UN kerap diwarnai kecurangan. Banyak sekolah yang diduga melakukan kecurangan demi menjaga citra sekolahnya. IPM Jawa Barat menegaskan semua sekolah harus menerapkan praktik kejujuran dalam UN. ''Praktik kejujuran harus dimulai dari sekolah sebagai basis utama pendidikan,'' tutur Neni.
 
Pihaknya mengimbau  pihak sekolah yang menjadi pelaksana UN tahun ini agar benar–benar bersikap jujur dan transparan. Pihak sekolah juga diminta tidak melakukan pungutan kepada siswa dalam bentuk apapun, termasuk ketika pengambilan  Surat Tanda Tamat Belajar ( STTB) maupun legalisir ijazah.
 
''Kami merasa khawatir persoalan pungutan ini masih tetap terjadi, terutama terhadap legalisir, meskipun pemerintah melalui Dinas Pendidikan sendiri secara tegas telah menyatakan pihak sekolah dilarang melakukan pungutan dalam bentuk apapun terhadap siswa terkait UN, karena segala biaya sudah ditanggung oleh negara,'' ungkapnya.

Redaktur: Heri Ruslan
Sumber: siaran pers
Diambil dari : Republika

Sabtu, 27 November 2010

PW IPM Jawa Barat Mengadakan Pelatihan Dakwah Media


            Pimpinan Wilayah IPM Jawa Barat membuktikan kembali eksistensinya kepada masyarakat Bandung khususnya  dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Bahwa para pelajar Muhammadiyah dapat berkreasi dan berinovasi di dalam gerakannya.
Hal itu terbukti ketika kami sebagai peserta yang dilibatkan dan dituntut untuk menjadi ‘Jurnalis’ sementara dalam acara Pelatihan Dakwah Media dapat merasakan sinar pencerahan, baik itu dari pemateri dan panitia sendiri beserta pihak-pihak yang terlibat dalam acara tersebut.
Di tengah arus globalisasi baik media informasi dan akulturasi budaya masyarakat Indonesia, PW IPM Jawa Barat mempunyai gagasan bahwa pelajar Muhammadiyah Jawa Barat mesti diberikan pembekalan strategi gerakan, khususnya di bidang dakwah dan jurnalistik yang diyakini sebagai cara yang ampuh dalam menjawab permasalahan-permasalahan pelajar saat ini dan lebih jauhnya untuk masa depan.
Objek dari kegiatan ini tak lain adalah para pelajar Muhammadiyah yang diundang dari  masing-masing Pimpinan Daerah dan sekolah tertentu se-Jawa Barat. Jalan Nilem no. 9 gedung Al-Ma`un PCM Lengkong merupakan tempat yang representatif dalam rangka menyukseskan kegiatan ini.
Rangkaian acara yang dikemas secara menarik bisa menghilangkan rasa jenuh yang dialami para pesertanya ini merupakan program kolaborasi 2 bidang yaitu bidang KDI dan PIP PW IPM Jawa Barat. Acara Pelatihan Dakwah Media yang diselenggarakan terhitung 26 sampai 28 November 2010 ini memiliki harapan agar pelajar Muhammadiyah dapat menjadi para da`i yang  melek teknologi, berakhlak islami dan berwawasan luas tak terbatas. Dan juga menjadi cikal bakal berdirinya komunitas Blogger IPM yang mengaplikasikan tema utama Muktamar XVII di Bantul silam; Gerakan Pelajar Kreatif.
Penulis: Andi Suhandi ( PD IPM Garut)
Proof Writer: Dede Nurbayani
Chief editor: Daeng M. Feisal
Pengirim: daengdoang[at]gmail.com